Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Si Besi Berjalan

Mengintimi Si Besi Berjalan, ”Careeta Machine”


  • Sumber : - | Author : donny apriliananda
    Konsep "Metal Expose" mengandalkan warna asli besi tanpa laburan cat. Inovasinya patut diacungi jempol.
  • Sumber : - | Author : donny apriliananda
    Detail si Kereta Mesin sangat rapi, meski dilakukan dengan cara handmade.
  • Sumber : - | Author : donny apriliananda
    Konsep suspensi horizontal plunger yang memikat dewan juri. Mesinnya diambil dari BSA1948.
  • Sumber : - | Author : donny apriliananda
    Tampak belakang, modifikasi ini memakan waktu enam bulan, dengan konsep yang dipikir lebih dari setahun.
  • Sumber : - | Author : donny apriliananda
    Konsep "Metal Expose" mengandalkan warna asli besi tanpa laburan cat. Inovasinya patut diacungi jemp
  • Tampang ”Careeta Machine” atau bila ”dipaksa” dalam bahasa Indonesia Kereta Mesin dibandingkan dengan kompetitornya terkesan ”buluk”. Tak ada gelimang cat blink-blink dengan finishing halus yang mengilat. Dia hanya tampil seadanya, tapi sanggup menjadi pemenang Kustomfest 2012 di Yogyakarta, 6-7 Oktober silam.

Jangan terburu-buru menilai negatif dari muka kumuhnya, justru itulah yang menjadi poin utama untuk menang. Inovasi mempertahankan konsep ”metal expose” berhasil memikat Juri. Radityo Martin, kreator si Kereta Mesin menganggap dengan konsep tanpa cat dan menonjolkan warna asli besi, konsep modifikasinya akan semakin tampak sempurna.

”Warna besi itu sesungguhnya bagus, tanpa dikamuflase dengan laburan cat. Kebetulan konsep Kereta Mesin menonjolkan sebuah kendaraan gagah yang terstruktur kuat dari rangkaian besi. Finishing-nya saya beri sedikit pewarnaan hitam untuk bayangan,” jelas pria yang akrab disapa Didot dari rumah modifikasi Retrogades Slaughter House, Bandung ini.

Juri bingung
Semua dikerjakan secara handmade termasuk penggunaan sasis dan bodi. Mulai dari tangki bahan bakar yang desainnya seperti blok mesin, tangki oli, spakbor belakang, hingga setang. Setelah semua terkonsep, Didot memasang mesin BSA tipe SAV-20 lansiran 1948 yang lantas dipadukan dengan transmisi empat percepatan kepunyaan Royal Enfield 1956. Untuk mendukung performanya, dipasanglah karburator Mikuni Kogyo Venturi 32 mm. Pengapian menggunakan instalasi Magnetto dengan sumber kelistrikan sudah berarus DC.

Yang menarik adalah pengaplikasian suspensi. Untuk depan menggunakan model cangkrang, mirip sepeda motor Inggris jadul. Sedang belakang mengadopsi teknik horizontal plunger. Inilah yang sempat membuat juri bingung dan harus dites dulu, apakah suspensi rebah itu berfungsi atau tidak. ”Ya kalau boleh dibilang ini salah satu bentuk inovasi saya. Alasannya biar nyaman meski sasis dibuat rigid. Dengan memasang secara horizontal, skema rigid tetap terjaga,” jelas Didot.

Setelah semua terinstal, Didot mulai memikirkan aksesoris yang tepat. Ban menggunakan Avon Speedmaster MK II ukuran 3.00 di depan dan belakang. Pelek jari-jari gaya Eropa memberi kesan retro yang sangat kental. Uniknya, lampu depan dipasang di bagian bawah, posisinya terletak di bawah mesin dengan dua bohlam yang tersembunyi.

Jok dibikin kustom motif anyam dari pelapis bahan kulit. Sedangkan speedometernya merek Smith England. Sentuhan akhir pada tangki seperti sambungan baut dan tutup dari kuningan membuat si Kereta Mesin semakin tampak garang.

Untuk mengerjakannya, Didot butuh waktu enam bulan. Tapi untuk memikirkan konsepnya butuh waktu lebih dari setahun. ”Semuanya dikerjakan dengan sistem trial and error. Kalau nggak cocok, saya harus bongkar lagi agar lebih cocok dengan penampilan yang saya inginkan,” ujarnya.
sumber: http://otomotif.kompas.com/read/2012/10/11/4707/Mengintimi.Si.Besi.Berjalan.Careeta.Machine.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar